katanya selain the women in black ada lagi film yang keren nih , namanya the hunger games
haah, permainan kelaparan ? awalnya gue bingung juga ama judulnya , apalgi gue liat status si TN. noname the hunger games gitu , gue kira ada permainan baru gitu, eh ternyata film ("_ _)
kata temen gue filmnya heroik banget trus keren cara mereka mempertahankan hidup di permainan ini , ada cintanya juga lo , jadi penasaran pengen nonton juga , ywdah kita baca SINOPSISnya dulu deh , biar pas nonton kita ngerti sedikit ceritanya \(-.-)> <(-.-)/
The Hunger Games: Kompetisi Maut yang Komersil

Ibu Kota Panem yang menguasi 12 distrik wilayah kaum pemberontakan dimasa lampau, mewajibkan di setiap kawasan tersebut untuk mengajukan perwakilan yang terdiri dari seorang pria dan wanita untuk berkompetisi di ajang maut Hunger Games.
Di ajang Hunger Games yang ke-74 ini, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) adalah 2 orang yang terpilih dari distrik 12 untuk bertarung demi bertahan hidup dengan 22 peserta lainnya. Dalam setiap kompetisi Hunger Games, hanya akan ada 1 orang pemenangnya dan mereka diwajibkan untuk saling membunuh agar bisa menjadi juaranya.
Film The Hunger Games yang diangkat dari novel trilogi karya Suzanne Collin ini, memang menawarkan kisah yang sangat menegangkan, dimana persahabatan dan cinta seakan sulit untuk dijaga demi melindungi nyawanya diri sendiri.
Kita seakan bisa ikut merasa miris, ketika Katniss rela menjadi sukarelawan dalam kompetisi Hunger Games demi menggantikan adik kecilnya yang bernama Primrose Everdeen (Willow Shields), tanpa mengetahui apakah dirinya sendiri bisa bertahan hidup di ajang maut tersebut.
Selain itu, aksi saling memburu dan membunuh di film ini memang terbilang menegangkan. Berbagai rintangan dan aturan yang dibuat pemerintahan Ibu Kota Panem, benar-benar sangat menyulitkan 24 peserta Hunger Games untuk bisa bertahan hidup. Mulai dari kebakaran hutan, ranjau darat, dan binatang buas menjadi beberapa rintangan yang terdapat didalamnya. Selain itu mereka juga harus saling membunuh.
Yang menarik adalah, kompetisi brutal yang disiarkan secara langsung bagi penduduk Ibu Kota Panem ini, dikemas dengan sangat komersil. Para perserta kompetisi, ternyata tidak cukup hanya bermodalkan kemampuan bertarung saja, mereka juga harus berhasil memikat para penonton demi mendapat dukungan dan sponsor layaknya seorang atlet ataupun selebriti.
Secara keseluruhan, film ini mampu dikemas dengan sangat baik oleh sutradara Gary Ross dengan menanamkan sebuah pesan, dimana kekuatan ternyata tidak hanya tercipta dari kemampuan fisik saja namun juga terlahir dari hasil pemikiran yang cerdas.
http://www.21cineplex.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar